Senin, 31 Maret 2008

pernah ga ngerasa cape ngejalanin hidup... engga jelas arahnya ke mana, maunya apa, pikirannya ke mana, niatnya apa, pengennya apa, yang dicari apa, ayang dituju apa?
pernah ga ngerasa semuanya bluuurrr, engga karuan, berantakan, acak-acaknya, sampe ga tau, warna yang jadi latarnya itu warna apa, terus gambar yang ada di atas latar itu tuh, gambar apa?
pernah ga ngerasa semuanya sangat berat, sampe mau gila setiap bangun dari tidur, sampe mau gila juga setiap berniat buat tidur?
pernah ga ngerasa pengen mengakhiri semuanya? nyelesai-in sisa hidup, tapi engga di tempat kita berada sekarang, bukan di waktu kita berpijak sekarang, pokonya jauh-jauh dah dari realitas kita PADA SAAT INI...

gua lagi sedih nih... hmmm... engga sedih juga sih... ya kepengen marah, mau nyerah, pengen ngomel2, pengen nangis juga, mau nyerah juga, hhh.... lebih tepatnya sih lagi complicated perasaan ini rasanya....

gua engga suka dengan situasi yang gua alami sekarang ini.... menjalaninya seperti manggul beban beribu ton rasanya....

pernah ga dianggap engga ada, engga worth it, engga penting, pokonya engga berharga dah... sama orang yang kita anggap "berharga" dalam hidup kita?
pernah ga dianggap terlalu tolol, super bego, engga ada gunanya, sangat bodo amit2 engga ketulungan-lah pokonya.... sama orang yang sangat kita "hargai" dalam keseharian kita?
pernah ga ngerasa hati kayanya kekekang, sama tempat yang jauh, tapi pikiran kita engga bisa ikut sama hati kita itu?
pernah ga mengalami, seluruh keberadaan kita itu ada di satu titik, senyatanya kita berdiri di suatu lorong, trus diri kita ini berpijak pada bumi di tempat batas-batas waktu itu berganti, tapi hati kita, pikiran kita, perasaan kita, sampe waktu kita, serasa kosong?

sekarang gua lagi dianggap begitu, ngerasa & mengalami hidup yang demikian...
berat rasanya...

Kamis, 13 Maret 2008

Ralat : my first part

13 Maret 2008

Buat gua hari ini bener-bener duaaaarrrrrr!!!!! gua harus menjalaninya sendiri....
Gua kangen pulang ke my home, my special person, my family, & my Blacky =)


my first time...


13 Maret 2008

Hari ini gua cape banget... ga tau harus ngeluh apa lagi...

jadi mendingan pikirin makanan aja ya....
gimana??????!!!!
much better mikirin makanan daripada manyun & ngedumel....

tapi beneran da, gua cape banget.... segala yang di kepala, berat banget rasanya.... semua yang di hati, nyesek banget....

kenapa ya bisa sampe begini?
kenapa gua susah banget buat ngebebasin diri gua, bertindak selalu di posisi orang laen, enak ga begini... begitu.... akhirnya, gua yang mau gila sendiri.....

Rabu, 12 Maret 2008

Mengajak Keong Jalan-jalan

Hari sudah hampir kelam, tetapi aku belum bisa bersantai…

karena Tuhan memberiku sebuah tugas,

yang harus aku selesaikan pada hari ini juga,

yaitu mengajak seekor keong berjalan-jalan.

Aku tak dapat jalan cepat.

Keong sudah berusaha keras untuk merangkak,

namun setiap kali ia hanya beralih sedemikian sedikit.

Aku mendesak, menghardik, memarahinya…

Keong memandangku dengan pandangan meminta maaf,

serasa berkata, “Aku sudah berusaha dengan segenap tenaga…”

Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya…

Keong terluka.

Ia mengucurkan keringat, nafasnya tersengal-sengal…

namun ia tetap berusaha… untuk terus merangkak ke depan.

Sungguh aneh…

Mengapa Tuhan memberi tugas seperti ini untukku?

Ya Tuhan… Mengapa?

dan langit tetap sunyi-senyap…

Akhirnya aku membiarkan keong merangkak duluan,

aku mengikuti keong dari belakang.

Kesal rasanya…

Langkahku melambat…

Hatiku mulai tenang…

Oh…

Tiba-tiba tercium aroma bunga, ternyata tempat ini adalah sebuah taman bunga.

Aku merasakan hembusan angin sepoi malam yang begitu lembut…

Ada

lagi, aku mendengar suara kicau jangkrik… suara dengung cacing…

Aku menengadahkan wajahku ke atas,

tampak bintang bertaburan di langit, berkelap-kelip di langit yang kelam.

Hatiku terasa damai…

Mengapa dulu aku tak pernah merasakan semua kedamaian ini?

Nampaknya aku suka salah menduga.

Ternyata Tuhan memberiku tugas ini untuk suatu tujuan…

supaya aku bisa memahami dan merasakan keindahan taman ini,

sekalipun dalam kelamnya suasana.

Aku tak mungkin bisa menyadari semuanya itu,

jika keong tidak bersamaku…

Dapat dipastikan ketika aku berjalan seorang diri,

langkahku akan sangat cepat…

hingga aku tak bisa menyempatkan diriku…

untuk tenang, bersyukur, dan merasakan damai…

dalam melalui waktu…

Actually, He's always here and with me for a reason

Jadi, aku belajar…

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padaku,

aku akan menggunakan saat itu untuk memberi penjelasan padanya…

karena mungkin saat itu adalah satu-satunya kesempatan…

yang tidak akan terulang lagi untukku.

Saat bertemu teman yang dapat kupercaya,

aku perlu rukun bersamanya…

karena sepanjang hidup manusia, teman sejati sulit ditemukan.

Saat bertemu penolongku,

aku menaikkan syukur karenanya…

berkat dia-lah… aku bisa mengubah hidupku.

Saat bertemu orang yang dengan tergesa-gesa meninggalkanku,

aku akan menjabat tangannya…

setidaknya dia pernah ada dalam hidupku…

dan mengisi beberapa bagian lembar kenanganku.

Saat bertemu orang yang pernah membenciku,

aku akan memeluknya…

karena dia-lah…

orang yang sudah menunjukkan kesalahan-kesalahanku.

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatiku,

aku akan ramah berbincang dengannya...

karena jika bukan karena dia…

hari ini aku tak akan memahami kenyataan dunia ini.

Saat bertemu dengan orang yang pernah diam-diam kucintai,

aku akan memberkatinya….

karena saat mencintainya…

bukankah aku selalu berharap dia bahagia?

Saat bertemu orang yang pernah kucintai,

aku akan menyapanya dengan senyuman…

karena dia-lah…

orang yang telah membuatku lebih mengerti tentang kasih.

Saat bertemu dengan orang yang benar-benar kukasihi,

haruslah aku tak menyia-nyiakan kesempatan itu…

untuk bersamanya sepanjang kesempatan itu belum berlalu…

karena ketika dia telah pergi, segalanya mungkin sudah terlambat bagiku.

Saat bertemu dengan seseorang yang mencintaiku saat ini,

terima kasih akan selalu kukatakan padanya…

karena sangat mungkin saat ini…

dia membawakan sebentuk kasih sejati untukku…

yang akan menemaniku seumur hidup.

Pernikahan adalah seperti Sekolah Cinta

Bertahun-tahun yang lalu, saya berdoa kepada Tuhan untuk memberikan saya pasangan.

"Kau tidak memiliki pasangan karena kau tidak memintanya," jawab Tuhan.

Kemudian saya meminta kepada Tuhan, seraya menjelaskan kriteria pasangan yang saya inginkan. Saya menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, serta penuh perhatian. Saya bahkan menjelaskan kriteria pasangan tersebut secara fisik, yang selama ini juga saya impikan.

Sejalan dengan berlalunya waktu pula, saya menambahkan daftar kriteria yang saya inginkan dalam pasangan saya.

Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hati saya, "HambaKu, Aku tidak dapat memberikan apa yang kau inginkan."

Saya bertanya, "Mengapa Tuhan?"

"Karena Aku adalah Tuhan yang Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku lakukan adalah benar."

"Tuhan, aku tidak mengerti, mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dariMu?"

"Aku akan menjelaskan kepadamu. Adalah suatu ketidakadilan dan ketidakbenaran bagiKu untuk memenuhi keinginanmu jika Aku memberikan sesuatu yang BUKAN SEPERTIMU. Tidaklah adil bagiKu untuk memberikan seseorang yang penuh dengan cinta-kasih padamu jika terkadang kau masih kasar, atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi kau masih kejam, atau memberikan seseorang yang mudah mengampuni, tetapi kau sendiri masih suka menyimpan dendam, atau memberikan seseorang yang sensitif, namun kau sendiri tidak demikian. Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu, seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang kau cari selama ini, daripada membuatmu membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semua itu. Pasanganmu akan berasal dari tulangmu dan dagingmu. Kau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu. Pernikahan adalah seperti sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat di mana kau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi juga untuk menjadikan kalian manusia yang lebih baik dan membuat suatu kerjasama yang solid. Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna KARENA KAU TIDAK SEMPURNA. Aku memberikanmu seseorang yang dapat bertumbuh bersamamu."

Kiranya…

JIKA KAU MEMANCING IKAN… Setelah ikan itu terikat di mata kail, hendaklah kau mengambil ikan itu. Janganlah sekali-kali kau melepaskannya kembali ke dalam air begitu saja, karena ia akan sakit oleh karena ketajaman mata kailmu dan mungkin ia akan lebih menderita lagi selama ia masih hidup. BEGITU JUGA SETELAH KAU MEMBERI BANYAK PENGHARAPAN KEPADA SESEORANG... Setelah ia mulai menyayangimu, hendaklah kau menjaga hatinya. Janganlah sesekali kau meninggalkannya begitu saja, karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya lagi selama ingatannya baik.

JIKA KAU MENADAH AIR…. Biarlah berpada, jangan terlalu mengharap pada
takungannya dan janganlah menganggap ia begitu teguh. Cukuplah sekadar keperluanmu. Apabila sekali ia retak, tentu sukar untukmu menambalnya semula dan akhirnya ia dibuang. Sedangkan jika kau mencoba memperbaikinya, mungkin ia masih dapat dipergunakan lagi.
BEGITU JUGA JIKA KAU MEMILIKI SESEORANG… Terimalah ia apa adanya. Janganlah kau terlalu mengaguminya dan janganlah kau menganggapnya begitu istimewa. Anggaplah ia manusia biasa. Jadi, apabila suatu kali ia melakukan kekhilafan, kau tidak akan terlalu kecewa dan akhirnya meninggalkannya. Dengan demikian, mungkin bagimu untuk memaafkannya dan menerimanya kembali.

JIKA KAU TELAH MEMILIKI SEPINGGAN NASI YANG BAIK UNTUK DIRIMU, MENGENYANGKAN, DAN BERKHASIAT UNTUK TUBUHMU… Mengapa kau masih berlengah, masih mencoba mencari makanan yang lain, dan terlalu ingin mengejar kelezatan. Kelak, nasi itu akan basi dan kau tidak bisa memakannya lagi. Saat itulah, barulah kau menyesal. BEGITU JUGA JIKA KAU TELAH BERTEMU DENGAN SESEORANG YANG MEMBAWA KEBAIKAN KEPADA DIRIMU, MENYAYANGIMU, DAN MENGASIHIMU… Mengapa kau masih berlengah dan masih mencoba membandingkannya dengan yang lain. Janganlah mengejar kesempurnaan. Lebih baik kau bertumbuh menjadi sempurna.

Buat apa kerja ya?


12 Maret 2008

Sampe detik ini, gua masih nanya sama diri sendiri, sama Tuhan, sama siapa aja & sama apa juga... buat apa sih gua kerja??? hahaha.... mungkin pertanyaan gua itu aneh banget ya... terlalu dangkal, mungkin... terlalu abstrak, juga mungkin.... sangat konyol, juga mungkin.... entahlah.... sejak 2006 lalu gua kerja sampe waktu gua ngetik kata-kata ini, gua masih belum menemukan jawaban untuk pertanyaan gua itu dan terus terang, gua ga suka dengan keadaan "engga menemukan jawaban itu". Mungkin kedenger agak aneh atau berlebihan banget... tapi gua ini seseorang yang puas dengan "jawaban". Memang engga semua pertanyaan harus ada jawabannya... Gua juga sepakat sama pendapat itu, cuman balik lagi sama diri gua... gua lebih suka dengan adanya jawaban...

Sering banget gua pengen nyerah sama pekerjaan gua... Ah, ngebayanginnya aja, udah pusing, apalagi menjalaninya.... menjalani pekerjaan itu, seolah menjadi air pasang-surut dalam keseharian gua.... It's complicated.... hehehe.... itu istilah yang cocok buat pekerjaan gua....

Bukan gua engga mau kerja... engga demikian... Gua seorang tipe cw yang ga suka diem, kalo gua kurang kerjaan, bawaannya malah jadi nyusah-in orang, makanya I like to become career woman... Bekerja bikin gua punya alesan, kenapa gua harus bangun pagi, tidur malem, shopping, makan, telepon, dll...

Bukan juga gua sangat mencintai pekerjaan gua... gua suka dengan kehidupan kerja dan menikmati hari-hari gua sepanjang bekerja, tapi gua punya keyakinan bahwa pekerjaan bukanlah segalanya... mungkin karena itu juga, gua engga bisa sampe tergila-gila sama yang namanya pekerjaan...

Bukan juga gua terikat sama yang namanya rutinitas beban dan kompensasi dari pekerjaan itu sendiri... Iya dong, dengan bekerja, kita dapet yang namanya tanggung jawab dan uang.... begitu kan?! Sangat mungkin di masa depan, tanggung jawab atau lebih tepatnya uang itu akan menaikkan status sosial kita... iya kan?! Gua yakin, setiap orang memerlukan status sosial dan selama kita hidup, kita perlu uang... Pernyataan itu perlu kita terima & ga muna, gua setuju dengan pernyataan itu... Walaupun gitu, gua tetep meyakini prinsip gua, gua ini bukan hamba uang... mungkin karena uang bukan orientasi gua dalam bekerja, makanya gua punya pertanyaan berlebihan itu, "buat apa sih gua kerja".

Pengalaman?! Well... walaupun kata orang alesan ini adalah satu-satunya jawaban buat pertanyaan gua, tapi rasanya bukan juga... Engga tau juga... Mungkin suatu hari gua bisa merasa bahwa alesan ini emang jawabannya, tapi sementara ini, gua masih bertanya...